Dampak Industri Manufaktur Menurun, Produk Impor Banjiri Indonesia

Jakarta | Jurnal Asia
Pemerintah terus menyoroti menurunnya industri manufaktur di Indonesia saat ini. Hal tersebutlah, dinilai menjadi penyebab membanjirnya produk impor yang ada di Indonesia saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan saat ini banyak pelaku usaha di sektor itu banting setir menjadi importir, karena iklim industri di Indonesia kalah kompetitif dengan negara lain.
Hal tersebut, membuat barang impor lebih murah ketimbang produk dalam negeri. “Itu yang manufakturing harus dihidupkan kembali,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela acara seminar yang digelar DBS di Jakarta, Selasa (25/11).
Menurut Sofyan, Indonesia sebenarnya memiliki banyak keuntungan ketimbang negara berkembang di kawasan, salah satunya upah buruh yang kompetitif. “Saat ini bagaimana, industri yang ada di luar negeri, yang sudah kalah kompetitif dengan ongkos buruh mahal bisa pindah ke Indonesia,” ujarnya.
Untuk itu, menurutnya, pemerintah akan terus mendorong bergeliatnya industri sektor itu dengan berbagai macam insentif. Khususnya, yang memudahkan pelaku usaha mengembangkan bisnisnya di sektor tersebut. “Seperti kita ketahui, manufakturing itu adalah sektor yang banyak menyerap tenaga kerja,” ungkapnya.
Dia menegaskan, pemerintah akan memberikan insentif baik untuk pelaku bisnis maupun tenaga kerja di sektor manufaktur. Bagi pelaku usaha, pemerintah menjamin ketersediaan infrastruktur pendukung usaha yang memadai.
“Kalau butuh pelabuhan, kami akan melakukan investasi kepada pelabuhan, sehingga pelabuhan itu menjadi lebih efisien,” ungkapnya.
Bagi tenaga kerja, lanjutnya, pemerintah menjamin infrastruktur dasar, seperti perumahan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan akan dibangun di kawasan industri tersebut. Sehingga, diharapkan produktivitasnya dapat ditingkatkan.
“Kawasan industri misalnya, mereka memerlukan rusunawa (rumah susun sederhana sewa). Pemerintah akan bangun rusunawa untuk buruh,” tambahnya.
Dengan upaya tersebut, dia optimistis, dalam lima tahun pemerintahan baru ini berjalan, industri tersebut dapat meningkat signifikan. Dan, pada akhirnya dapat diandalkan dalam mendorong perekonomian. (vv)

Close Ads X
Close Ads X