Industri Penerbangan Minta Keringanan

Jakarta | Jurnal Asia
Perwakilan Indonesian National Air Carriers Association (INACA) atau asosiasi maskapai penerbangan dalam negeri bertemu dengan dua menteri di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), yakni Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Selasa (25/11). Ada tiga permintaan dari INACA yang disampaikan pada kesempatan tersebut.
Ketua Umum INACA, Arif Wibowo, usai bertemu dua menteri itu mengatakan, ketiga permintaan ini tujuannya adalah untuk menjadikan industri penerbangan di Indonesia kompetitif. Khususnya dalam menghadapi Open Sky mulai Desember 2015.
Hal pertama yang diminta adalah soal penurunan bea masuk komponen pesawat terbang, yang saat ini menjadi beban para maskapai.
“Kedua, perpajakan terkait dengan leasing pesawat, karena ada beberapa hal, di mana kita butuh beberapa dukungan pemerintah, di mana negara sebelah kita tidak menerapkan,” ujar Arif usai pertemuan di kantor Kementerian Keuangan Jakarta.
Lalu permintaan ketiga adalah, meminta penurunan harga avtur. Arif mengatakan, harga avtur di Indonesia lebih tinggi 12% daripada yang lain. “Tadi dijanjikan Pak Menteri Keuangan dan Pak Menko Perekonomian, bahwa pemerintah mendukung industri tersebut. Kita masih akan ada meeting seminggu untuk progresnya,” ujar Arif.
Soal harga avtur, Arif menjelaskan, di Singapura harganya sekitar 87 sen per liter, sementara di Indonesia 97 sen. Bila dikonversi dengan rupiah, maka satu liter harganya sekitar Rp 12 ribuan. (dc)

Close Ads X
Close Ads X