Piala AFF 2014 | Riedl Bersiap Hengkang

Ekspresi sejumlah pesepak bola timnas Indonesia sesuai dikalahkan Filipina pada pertandingan penyisihan Piala AFF 2014 Grup A di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (25/11).
Hanoi | Jurnal Asia
Pelatih Alfred Riedl mengisyaratkan Piala AFF 2014 akan menjadi kompetisi terakhir buatnya memimpin Tim Garuda. Pernyataan ini dilontarkan Riedl usai Indonesia digasak Filipina. Indonesia menorehkan catatan negatif di Piala AFF 2014 dengan merasakan keka­lahan dari Filipina untuk pertama kalinya dalam sejarah. Indonesia kalah telak 0-4 dari Filipina dalam lanjutan penyisihan Grup A Piala AFF di My Dinh Stadium Hanoi Vietnam, Selasa (25/11). Hasil ini membuat peluang Indonesia lolos ke semifinal semakin kecil.
“Saya akan meninggalkan Indonesia. Tugas saya di sini sudah berakhir,” kata Riedl usai pertandingan.
Seperti diketahui, di awal penunjukan sebagai pelatih timnas Indonesia, Riedl diikat kontrak kerjasama selama tiga tahun. Namun, di tahun pertama ada target yang harus dipenuhi Riedl. Pelatih asal Austria berusia 65 tahun ini harus membawa Indonesia juara Piala AFF 2014. Jika target terealisasi, maka dua tahun kontraknya sebagai pelatih akan diperpanjang.
Harapan Indonesia untuk lolos ke semifinal Piala AFF 2014 pun kian menipis. Pasalnya, tuan rumah Vietnam sukses menggebuk Laos dengan skor 3-0 di penyisihan Grup A, Selasa (25/11) malam.
Dengan kemenangan ini, Vietnam membuka lebar pintu untuk lolos ke babak semifinal. Pasukan Toshiya Miura saat ini berada di posisi 2 Grup A dengan 4 poin dari 2 laga. Vietnam hanya butuh 1 poin di laga terakhir melawan Filipina untuk memastikan tiket ke babak 4 Besar.
Bagi Indonesia, kekalahan atas Filipina ini sangat pahit karena sekaligus menodai laga ke-50 tim Merah Putih di ajang Piala AFF. Sedangkan bagi Filipina, hasil ini membuat mereka berhak menjadi tim pertama yang lolos ke semifinal. Kemenangan ini juga merupakan kemenangan bersejarah bagi Filipina. Sebelumnya, The Azkals tak pernah menang dari skuad Garuda.
Phil Younghusband membuka ke­unggu­lan lewat titik putih di babak pertama. Tiga gol tambahan terjadi di babak kedua lewat Manuel Ott, Martin Steuble dan Rob Gier. Indonesia sendiri kesulitan mengembangkan permainan pada laga ini. Hampil setiap peluang yang didapat berasal dari situasi bola mati. Sebaliknya, Filipina lebih mantap menggulirkan bola.
Riedl mengaku bertanggung jawab penuh atas kekalahan telak pasukannya atas Filipina. Ia pun menerima apabila dirinya disalahkan. “Tidak ada alasan. Tidak perlu menyalahkan siapapun. Pemain tidak salah. Kalau mau menyalahkan, salahkan saya,” ucap Riedl.
Disinggung apakah persiapan timnas terlalu sedikit, yang disebabkan oleh jadwal panjang kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang dibuat oleh PT Liga Indonesia, pria asal Austria itu mengelak.
“Federasi sudah melakukan tugasnya dengan bagus. Kami hanya terlambat melakukan pemusatan latihan. Saya minta maaf kepada suporter. Mereka mungkin berharap kami main bagus dan menang. Tapi kami tidak mampu. Keinginan menang ada, tapi kami tidak mampu meraihnya,” ucap Riedl.
Riedl juga mengaku terkejut dengan penampilan yang ditunjukkan Filipina. Sebelumnya dia cukup optimistis bisa meraih hasil bagus karena merasa secara fisik timnya lebih baik. Pada akhirnya hal itu terbantahkan.
“Sebelumnya saya pikir kami bisa menantang tim ini. Tapi seiring laga terlihat jelas kami tertinggal secara fisik. Setelah melihat Filipina menghadapi Laos, saya pikir kami bisa meladeni mereka. Tapi mungkin lebih besar harapan dari kenyataan. Kami terlalu terlambat menyusun tim, kami terlalu jauh tertinggal,” kata Riedl.
“Saya terkejut. Mereka berkembang pesat sejak laga pertama. Mereka menang lawan Laos tapi itu adalah sebuah laga mudah. Hari ini saya terkejut. Mereka main mudah, tapi itu karena kami tertinggal secara fisik. Sekali lagi, mudah untuk terkejut hari ini karena tim kami pada dasarnya tak siap.”
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), La Nyalla Mahmud Mattalitti, meminta maaf kepada masyarakat sepakbola Indonesia atas kekalahan mencolok yang diderita Indonesia atas Filipina. Ditambahkannya, apapun hasilnya nanti PSSI akan melakukan upaya-upaya terkait prestasi timnas senior ini.
“Bukan sekadar evaluasi, tetapi PSSI akan mengambil langkah-langkah penting. Nanti akan dirumuskan di rapat kerja PSSI,” urai pria yang juga menjabat wakil Ketua Umum PSSI itu. (adp-dc-goal-vv-inc)

Close Ads X
Close Ads X