Indonesia-Finlandia Rampungkan 22 Proyek Energi Terbarukan

Jakarta | Jurnal Asia
Kerja sama Indonesia-Finlandia telah menggarap 22 proyek terkait pengembangan energi terbarukan senilai €4,10 juta di di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Riau.
“Proyek meliputi tema yang bervariasi dalam bidang bioenergi,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, Rabu (26/11).
Rinciannya, 14 proyek dilaksanakan di Provinsi Riau dan delapan proyek dilakukan di Kalimantan Tengah.
Proyek-proyek tersebut berupa proyek studi kelayakan di bidang investasi bioenergi, proyek demonstrasi di daerah perdesaan, tiga proyek berbasis industri, dan proyek di bidang pengembangan kapasitas.
Menurutnya, proyek itu telah diaplikasikan oleh komunitas di dua provinsi tersebut. Rida mencontohkan aplikasi bioenergi untuk sektor industri atau komersial berupa lima studi kelayakan.
Misalnya, studi kelayakan limbah kelapa untuk bahan baku biomassa bagi pembangkit listrik berkapasitas 5 megawatt (MW) di Kalimantan Tengah dan pembangkit listrik dari biomassa atau biogas yang berasal dari limbah industri kelapa sawit dan sampah perkebunan kelapa sawit di Riau dengan kapasitas 10 MW.
Di sisi lain, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Päivi Hiltunen-Toivio mengungkapkan kerja sama antara Indonesia dan Finlandia telah dimulai tiga tahun lalu atau pada 2011. Kerja sama dilakukan dari komunitas kecil hingga industri.
“Peningkatan kapasitas sumber daya manusia terkait energi terbarukan juga dijalankan,” jelasnya.
Perlu diketahui, Energy Environmental Partnership with Indonesia (EEP Indonesia) merupakan kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia (Kementerian ESDM) dan Pemerintah Finlandia (Kementerian Luar Negeri) dalam rangka mempromosikan energi terbarukan, efisiensi energi, dan investasi teknologi energi bersih, khususnya pengembangan potensi bioenergi (produksi energi dari bahan bakar nabati dan limbah pertanian).
Program EEP bertujuan untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan yang berdampak pada pengurangan efek gas rumah kaca.
Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses energi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan dan efisiensi energi melalui proyek kerja sama antara beberapa kalangan seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), perusahaan swasta, institusi publik, lembaga pendidikan dan penelitian perusahaan/organisasi baik nasional dan internasional. (BC)

Close Ads X
Close Ads X