Medan | Jurnal Asia
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) yang diwakili Ir Ida Nuryanti Rinahari MEng mengatakan saat ini keberadaan energi fosil semakin langka.
“Hampir 94 persen sumber energi Indonesia dari total penyediannya berasal dari energy fosil. Namun kini keberadaannya terus menipis,” ujarnya ketika tampil sebagai pembicara pada seminar nasional “penerapan energi baru dan terbarukan (EBT) demi kemajuan bangsa” di kampus di Medan, kemarin.
Ke depan kata Ida, Kemen ESDM akan terus meningkatkan kerjasama antar stakeholder terkait dalam pengembangan energi baru terbarukan seperti peran akademisi, bisnis, pemerintah dan masyarakat.
Salah satu kebijakan yang diambil katanya, konservasi energi meningkatkan efisiensi energy pada sisi suplai dan permintaan di sektor industry, transportasi, rumah tangga dan komersil. Sedangkan diversifikasi energi meningkatkan peranan energi baru dan terbarukan dalam bauran energi.
“Hingga 2010 lalu, bauran energi baru dan terbarukan khususnya untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia masih 5 persen. Untuk itu, sampai 2025, pemerintah akan mengupayakan 23 persen untuk membantu kelistrikan nasional,” jelasnya.
Prof Dr Md Razali Bin Ayob, guru besar UTem Malaysia di seminar itu mengatakan, Brazil merupakan negara paling banyak menggunakan EBT khususnya untuk sektor transportasi, listrik, pabrik dan pembangunan gedung.
Kebijakan EBT ini telah tertuang dalam visi ASEAN 2020 dan untuk mengembangkan potensi EBT seperti panas bumi, energi air, bioenergi, energi surya, energi angin dan hybrid diperlukan data-data yang akurat.
Dekan fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara FT Rahmatullah ST, MSc mengharapkan mahasiswa mesin pada fakultas teknik bisa mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat. Sebab, EBT ini merupakan ilmu aplikatif yang kedepannya akan mampu dikembangkan di Sumut.
Menurutnya seminar ini dimaksudkan untuk mengatasi krisis energi sekaligus mensosialisasikan energi alternatif berupa energi terbarukan kepada masyarakat.
Pada seminar itu juga dirangkai dengan pameran kreatifitas mahasiswa mesin se- Sumut yang diikuti 300 mahasiswa dari berbagai universitas di Sumut. (ant)