Jambu bol atau jambu dersana merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari kawasan Indo-Cina, Malaysia, Filipina dan Indonesia. Literatur lain menyimpulkan bahwa jambu bol berasal dari Malaysia. Di Indonesia penyebaran jambu bol terkonsentrasi di Pulau Jawa.Buah jambu bol yang rasanya segar dan baunya sangat harum dijadikan makanan buah segar yang disantap tanpa diolah.
Tanaman tahunan ini dapat hidup sampai puluhan tahun. Dua jenis jambu bol lokal yang biasa ditanam adalah jambu bol merah Cianjur dengan potensi 80-100 kg/musim/pohon dan jambu bol putih Congkili dengan potensi1.125-1.250 kg/musim/pohon. Varietas baru berumur genjah adalah Si Mojang yang dapat dipanen 3 kali dalam setahun.
Sentra penanaman jambu bol berada di Jawa Barat (Lebak, Bogor, Cianjur, Garut, Ciamis, Sumedang, Subang), Jawa Timur (Purworejo, Boyolali, Karanganyar, Sragenm Jepara), Jawa Tengah (Malang, Banyuwangi, Pamekasan) dan DI Yogyakarta (Kulon Progo). Pada tahun 1991, produksi di pulau Jawa mencapai 51.763 kwintal/tahun. Luas produksi sukar dipastikan karena belum ada perkebunan jambu bol, umumnya ditanam sebagai tanaman pekarangan saja. Diperkirakan jumlah pohon di Pulau Jawa mencapai 879.533. Produksi jambu bol dari tahun ke tahun dapat dikatakan konstan.
Syarat Tumbuh
Tanaman jambu bol dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki curah hujan 500–3.000 mm/tahun. Dalam pertumbuhannya tanaman jambu bol memerlukan intensitas cahaya matahari sebesar 40-80%. Temperatur yang ideal untuk pertumbuhan tanaman jambu bol adalah 18–28 °C. Kelembaban udara antara 50–80 %.
Tanah yang cocok adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik. Tanah Inseptisol sangat baik, sedangkan tanah yang tidak terlalu subur seperti Ultisol dan Oksisol (Podsolik Merah Kuning) masih baik untuk budidaya jambu bol setelah diberi pupuk dan kapur. Tanah dengan keasaman (pH) antara 5,5-7,5 sangat cocok untuk pertumbuhannya.Soal ketinggian tempat, tanaman jambu bol mempunyai daya adaptasi yang besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.200 m dpl.
Pembibitan
Persyaratan benih berasal dari biji dengan varietas unggul, berumur lebih dari 15 tahun, produktif dan produksi stabil. Biji berasal dari buah masak pohon, yang besarnya normal dan mulus. Biji dikeringanginkan selama 1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yang memenuhi syarat adalah berukuran relatif besar, ukuran seragam, bernas dan tidak cacat.
Persemaian dapat dilakukan di dalam bedengan atau polybag. Olah tanah sedalam 30-40 cm dengan cangkul, keringanginkan 15-30 hari. Buat bedengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai lahan dan jarak antar bedengan 60 cm. Campurkan 2kg/m2 pupuk kandang dengan tanah bedengan. Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dengan tinggi pusat lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dengan plastik bening.
Polybag
Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm. Isi polybag dengan media berupa campuran tanah, pupuk kandang (2:1) Simpan polibag di dalam sungkup. Teknik penyemaian biji, awalnya siram tanah bedengan. Buat lubang semai pada jarak 15 x 10 cm.
Semai biji di lubang sedalam 3-5 cm dan tutup dengan tanah tipis, siram kembali. Siram media di dalam polybag. Semaikan satu biji sedalam 3-5 cm, tutup dengan tanah dan siram secukupnya.
Pemeliharaan pembibitan/penyemaian. Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau. Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma. Pemupukan setiap 3 bulan dengan urea, SP-36 dan KCl (2:1:1) sebanyak 50- 100 g/m2 atau 4 g/polibag. Penyemprotan pestisida dengan konsentrasi 30-50% dari dosis anjuran. Membuka sungkup jika cuaca cerah secara berangsur-angsur agar tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan kebun.
Bibit di bedengan dipindahkan ke polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam ke lapangan dilakukan setelah bibit berumur 10-12 bulan di persemaian.Model sambungan yang terbaik adalah sambungan celah. Batang bawah berasal dari bibit hasil perbanyakan dengan biji yang berumur 10-12 bulan sedangkan pucuk berasal dari pohon induk unggul. Setelah disambung, bibit dipelihara selama 2-3 bulan.
Bila berniat menanam dengan bibit cangkok, cabang yang akan dicangkok berada pada tanaman yang unggul dan produktif. Cabang yang dipilih tidak terlalu tua/muda, berwarna hijau keabu-abuan/kecoklatcoklatan dengan diameter sedikitnya 1.5 cm. Setelah 2-2,5 bulan (sudah berakar), bibit segera dipotong dan ditanam di polybag dengan media campuran tanah: pupuk kandang 1:1. Bibit dipelihara 1 bulan.
Perlu diketahui, lahan hanya diolah di lubang tanam dan dilaksanakan 15-30 mhari sebelum tanam. Jarak tanam jambu bol adalah 8 x 8 m dengan lubang tanam berukuran 60 x 60 x 50 cm.
Pembukaan Lahan Tanam
Gali lubang tanam sedalam 25 cm sehingga membentuk lubang dangkal 60 x 60 x 25 cm Tempat kan tanah galian di satu sisi. Gali kembali sampai kedalaman 50 cm dan tempatkan tanah galian di sisi lain. Keringanginkan 15-30 hari. Masukkan tanah galian lapisan bawah. Campurkan 20-40 kg/ha pupuk kandang dengan tanah galian atas dan masukkan ke dalam lubang. Sementara itu, pilih dan siapkan bibit yang memenuhi syarat dan sehat, keperluan bibit per hektar adalah 156 buah.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 1 bulan. Bibit yang tidak tumbuh diganti dengan bibit baru yang ditanam pada lubang tanam yang sama. Perempalan/Pemangkasan Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon dan sekaligus meningkatkan produktifitas.
Pemangkasan I dilakukan pada saat tanaman berumur kurang dari 1 tahun. Caranya, potong ujung batang sampai ketinggian 70-100 cm dari tanah.Setelah cabang primer terbentuk, dipilih dua atau tiga cabang primer terbaik dan dibiarkan tumbuh sampai 50 cm.
Pemangkasan II dilakukan dengan cara memotong ujung batang cabang primer yang sudah berukuran panjang 50 cm. Cabang primer dipotong sampai 30 cm dari pangkalnya. Setelah cabang sekunder terbentuk, dipilih 3 cabang sekunder terbaik. Pemangkasan III dilakukan dengan cara memotong cabang sekunder sampai 30-50 cm dari pangkalnya. Setelah cabang tersier terbentuk, pelihara 3 cabang tersier.
Panen
Tanaman berasal dari biji berbuah pada umur 4-5 tahun, dari enten pada umur 3-4 tahun dan bila berasal dari cangkok pada umur 1-2 tahun. Pohon berbuah bulan Mei- Juni dan buah dipanen di bulan Agustus-September. Ciri buah yang dapat dipanen adalah sudah berukuran maksimal, umur 80 hari sejak berbunga, warna kulit merah merata, merah bergaris /putih bersih (tergantung dari jenis) dan buah sudah agak empuk dan agak harum.
Cara panen, buah dipetik dari rangkaiannya dengan hati-hati dan jangan sampai jatuh. Periode panen setiap musim dipetik 3-4 kali dengan interval 5 hari sekali. Buah jambu bol dapat dipanen dua kali dalam setahun, dengan hasil panen ke dua hanya 50% dari panen pertama. Produktivitas jambu bol merah Cianjur berkisar 12,48-15,6 ton/musim/ha atau 18,72-23,4 ton/tahun/ha, jambu bol putih congkili 78,0 ton/musim/ha atau 117,0 ton/tahun/ha. Produktivitas mulai menurun pada waktu tanaman berumur 30 tahun. (int)