Teknik dan Pemeliharaan Tanaman

P010611_15.21 P1210244
Tanaman bayam dapat langsung di tanam di lahan tanpa melalui proses penyemaian. Namun hasil yang diperoleh akan lebih baik jika melalui proses penyemaian karena benih yang ditanam terlebih dahulu diseleksi kualitasnya. Untuk penanaman yang tanpa penyemaian, biji bayam yang disebarkan langsung di atas bedengan, terlebih dahulu dicampur abu.
Penyebarannya dilakukan menurut barisan dengan arah membujur. Benih yang telah disebar selanjutnya ditutup tanah halus dan disiram sampai basah. Waktu terbaik untuk melakukan penanaman adalah awal musim hujan.
Jarak tanam berkisar antara 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm, atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah serta varietas bayam. Untuk setiap 1 hektar lahan, populasi tanaman berkisar antara 30.000 – 60.000 tanaman.
Untuk budidaya bayam yang penanamannya dilakukan dengan langsung menyebar benih, pertumbuhannya seringkali tidak merata, diantaranya ada yang tumbuh mengelompok sehingga menghambat pertumbuhan.
Karena itu, harus dilakukan penjarangan yang juga sekaligus panen pertama. Untuk tanaman bayam yang dihasilkan dari persemaian, adakalanya beberapa diantara tanaman yang ada mati atau terserang penyakit, sehingga harus dilakukan penyulaman dengan mengganti tanaman tersebut dengan tanaman yang baru.
Lakukan penyiangan jika muncul gulma tanaman utamanya Gelang (Portulaca oleracea), karena gulma gelang bisa menurunkan produksi bayam sampai ­dengan 30 – 65%. Ketika melakukan penyiangan, lakukan pula penggemburan tanah secara bersamaan, dengan menggunakan cangkul kecil atau sabit.
b. Karena bayam memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap air, maka penyiraman harus mendapat perhatian. Pada awal pertumbuhan lakukanlah penyiraman secara intensif sebanyak 1 -2 kali sehari, utamanya di musim kemarau. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari, dengan memakai alat bantu gembor agar air yang disiramankan dapat merata.
Jika tanaman terserang hama, seperti ulat grayak, tungau dan kutu daun, semprotkan pestisida yang mengandung margosin dan glikosdida flafonoid. Sedang untuk mengendalikan penyakit, bisa digunakan obat-obatan yang mengandung unsur bunga Camomil (Chamaemelum spp). Cara penggunaannya, campurkan pestisida dan obat-obatan sebanyak 60 cc untuk setiap 1 liter air, lalu semprotkan ke tanaman yang terserang hama pada daun dan batangnya dengan rasio 1 minggu 1 kali.
Panen dan Pasca Panen
Tanaman bayam siap untuk dipanen pada umur 25 – 35 hari setelah tanam. Ketika itu, tinggi ­tanaman antara 15 – 20 cm dan masih belum berbunga. Saat panen yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari, yakni di saat suhu udara tidak terlalu tinggi. Setelah panen pertama, dilanjutkan dengan panen berikutnya setiap 3-5 hari sekali. Jika umur ­tanaman sudah sampai 35 hari, maka seluruh tanaman bayam harus dipanen secara keseluruhan, sebab jika ­melampaui umur tersebut, kualitas bayam akan menurun karena daun-daunnya menjadi kasar. Untuk setiap hektar lahan, hasil panen bayam bisa mencapai 22.630 kg. Bayam yang telah dipanen, harus di­letakkan di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung, agar daunnya tidak layu. Setelah itu dilakukan penyortiran untuk memisahkan bayam yang busuk atau rusak dengan bayam yang baik dan segar. Penggolongan terhadap bayam juga dilakukan berdasarkan besar kecilnya daun. Selesai penyortiran atau bersamaan dengan penyortiran, bayam diikat sesuai dengan kebutuhan pemasaran. Bayam yang tidak langsung dipasarkan dapat disimpan selama 12 jam pada tempat terbuka, dan proses penyimpanan dapat diperpanjang hingga 12 – 14 hari pada suhu dingin mendekati 0o Celcius. (int)

Close Ads X
Close Ads X