Ini Dia 18 Negara di Dunia yang Belum Terpapar Covid-19

Ilustrasi negara Nauru.onestep4ward.com

 

Jakarta | Jurnal Asia
Pada tanggal 12 Januari 2020 kurang dari tiga bulan lalu, virus corona masih terbatas terjadi di China. Kemudian, 13 Januari, virus itu sudah jadi masalah global.

Kini ada lebih dari satu juta orang terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia dari Nepal hingga Nikaragua. Angka kematian meningkat, dan rumah sakit kewalahan.

Baca Juga : Karantina Mandiri 14 Hari, Efektif Antisipasi Penyebaran Covid-19

Dilansir dari BBC.com, Sabtu (4/4/2020) dari 193 negara anggota PBB, sampai tanggal 2 April 2020, ada 18 negara yang belum melaporkan kasus Covid-19, menurut hitungan yang dilakukan oleh Johns Hopkins University.

Kedelapan belas negara tanpa Covid-19 antara lain, Komoros, Kiribati, Lesotho, Kepulauan Marshall, Micronesia, Nauru, Korea Utara, Palau, Samoa, Sao Tome dan Principe, Kepulauan Solomon, Sudan Selatan, Tajikistan, Tonga, Turkmenistan, Tuvalu, Vanuatu, Yaman.

Beberapa dari negara ini memang dicurigai tak melaporkan kasusnya seperti misalnya Korea Utara atau Yaman yang sedang terkoyak perang.

Namun ada negara-negara di mana virus corona belum mendarat di sana. Kebanyakan adalah negara-pulau yang jarang pengunjung.

Menurut data PBB, termasuk di antara yang masih bebas virus corona ini adalah tujuh dari 10 tempat paling jarang dikunjungi.

Aturan isolasi mandiri baru digaungkan sekarang, tapi bagi negara-pulau yang ada di sini, itu adalah kondisi asli mereka yang terpencil.

Bukan berarti mereka tinggal diam. Di Nauru, yang belum ada kasus virus corona sama sekali, Covid-19 sudah jadi darurat nasional.

Nauru adalah negara-pulau yang terletak di Samudra Pasifik. Yang terdekat dengan mereka adalah Pulau Banaba, bagian dari negara Kiribati.

Kota besar terdekat yang punya penerbangan langsung dengan mereka adalah Brisbane, Australia, yang jaraknya 4500 km.

Nauru adalah negara terkecil kedua di dunia sesudah Monako. Penduduknya 10.000 orang, nomer dua paling sedikit di dunia sesudah Tuvalu.

Nauru juga merupakan tempat paling jarang dikunjungi di dunia. Salah satu operator pariwisata di sana menyebut jumlah wisatawan ke Nauru 160 orang per tahun.

“Kami tahan penyakit itu di perbatasan. Kami memakai bandara sebagai perbatasan, dan fasilitas transit sebagai bagian dari perbatasan,” kata Presiden Nauru, Lionel Aingimea.

Mereka yang dikarantina akan diperiksa setiap hari untuk mendeteksi gejala. Ketika ada yang demam, mereka akan diisolasi lebih jauh dan dites Covid-19. Hasilnya dicek di Australia, dan semuanya kembali dengan hasil negatif.

Sekalipun hidup dalam krisis, warga Nauru tetap “tenang dan sigap” kata presiden Aingimea. Ia sendiri bersyukur negara lain, Australia dan Taiwan, membantu negaranya.

Nauru bukan satu-satunya negara di Samudra Pasifik yang mendeklarasikan darurat nasional. Kiribati, Tonga, Vanuatu, dan beberapa lagi melakukan hal serupa.

Dr Colin Tukuitonga, dari Niue di Pasifik Selatan yakin ini merupakan kebijakan yang tepat.

“Langkah terbaik, tanpa diragukan lagi, adalah menghalangi penyakit itu masuk,” katanya dari Selandia Baru. Karena sekali penyakit itu masuk, pasti kepayahan,” ujarnya.

Negara-negara ini kecil, katanya, rentan dan tidak punya ventilator. Kalau wabah terjadi di sana, penduduknya akan banyak yang meninggal.(nty)

 

Close Ads X
Close Ads X