Beijing| Jurnal Asia
Setelah delapan tahun menjalani hukuman, pengacara hak azasi manusia terkenal dari Tiongkok, Gao Zhisheng, dikabarkan akan dibebaskan pada 7 Agustus mendatang. Keluarga dan para pendukung Gao di seluruh dunia, dengan penuh cemas menantikan pembebasannya. Dalam sebuah wawancara, istri Gao, Geng He menyebut, suaminya segera dibebaskan dan bersatu kembali dengan keluarga. “Dia akan menentukan ke mana dia memulai masa depan,” kata Geng He.
Gao adalah seorang pengacara otodidak. Pertama kali ia dikenal saat membela anak-anak cacat tanpa menerima bayaran apapun. Dibesarkan dari keluarga miskin, Gao memiliki afivitas unggul. Dia pernah melakukan pembelaan terhadap mereka yang rumah atau peternakannya telah diambil oleh pejabat yang bekerjasama dengan pengembang. Dia juga membela orang-orang yang mengalami penganiayaan.
Pada 2001, Gao mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kehakiman sebagai salah satu dari 10 pengacara terbaik Tiongkok. Lebih populer, Gao diberi julukan “hati nurani Tiongkok.”
Pada 15 Agustus 2006, Gao diculik oleh polisi dan ditahan. Dan pada Desember ia resmi dinyatakan bersalah dengan tuduhan “menghasut subversi kekuasaan negara.” Dihukum percobaan dan tahanan rumah selama lima tahun, Gao seringkali mengalami penculikan dan penahanan.
Dalam tahanan, Gao mengalami berbagai penyiksaan. Ketika ia mendapat kesempatan, Gao mengekspose semua itu. Surat terbuka yang dirilis pada 2009 menyingkap 50 hari penyiksaan yang dideritanya pada 2007. Dia disetrum dengan tongkat listrik, termasuk pada alat kelaminnya, asap rokok itu meledak ke matanya sampai membengkak, dan tusuk sate dimasukkan ke alat kelaminnya.
Sebagai hukuman atas kesaksiannya, Gao kembali disiksa lebih buruk dari apa yang dialaminya pada tahun 2007. Pada Agustus 2011, lima tahun hukuman Gao akan berakhir. Namun rezim menyatakan Gao telah melanggar masa percobaannya dan menghukumnya tiga tahun tambahan di Penjara Shaya di sebuah wilayah terpencil di barat Provinsi Xinjiang.
Geng He tahu tekanan rezim telah dikerahkan. Dia dan dua anaknya lolos dari tekanan karena melarikan diri ke New York pada Maret 2009. Pada konferensi pers setelah tiba di New York, ia menggambarkan penderitaan keluarganya.
Sejak ditangkap Gao Zhisheng telah menerima dukungan dari anggota Kongres AS, anggota parlemen dari Uni Eropa, Kanada, dan negara-negara lain, Amnesty International dan organisasi hak asasi manusia lainnya.
Gao telah dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian tiga kali, dan dianugerahi hadiah untuk hak asasi manusia internasional oleh American Bar Association. Setidaknya 150.000 orang telah menandatangani petisi yang menyerukan pembebasannya.
(eb)
Gao Zhisheng Menanti Kebebasan
Posted 01 Agu 2014 09:32, 101 views