PT Pelindo I (Persero) menyatakan telah mengoperasikan dua unit garbarata pada Selasa (19/1), untuk melayani penumpang di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Garbarata merupakan jalur penyeberangan, dari kapal ke terminal dan sebaliknya secara otomatis beroperasi dengan lancar. Pengoperasian Garbarata langsung disaksikan Humas Pelindo I Belawan Roswita serta Humas Pelindo I Medan Eriansyah didampingi Asisten Manager Operasional Terminal Pelabuhan Belawan Roschan Basrum dan Kepala Cabang PT Pelni Belawan, Budi.
Menurut Eriansyah dalam temu persnya mengatakan, penggunaan Garbarata dilakukan saat embarkasi KM Kelud yang mengangkut penumpang sebanyak 1.511 orang menuju Pelabuhan Sikupang Batam, Tanjung Pinang dan selanjutnya ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. “Penggunaan Garbarata ini merupakan bentuk pelayanan bagi para penumpang yang hadir di terminal Pelabuhan Belawan baik naik maupun turun,” ucap Eriansyah.
Penggunaan 2 unit Garbarata di terminal Pelabuhan Belawan Lama adalah merupakan yang ketiga selain Pelabuhan Surabaya dan Makasar. Dengan telah berfungsinya Garbarata diharapkan tak ada lagi penumpang yang menumpuk di dermaga dan kedepannya PT Pelindo 1 akan menyedikan fasilitas Sky Brige (penyeberangan menuju stasiun kereta api).
Selain itu, Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana, menyebut fasilitas tersebut akan mempermudah aktivitas penumpang KM Kelud baik naik maupun turun. Artinya, penumpang tidak perlu melintasi dermaga pelabuhan.
Pembenahan pelabuhan juga dilakukan dengan melengkapi fasilitas automatic gate di Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Tanjung Pinang. Oleh sebab itu, sebelum menuju kapal para penumpang akan melewati pintu otomatis tersebut. “Terminal penumpangnya sudah dilengkapi dengan automatic gate agar lebih steril,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pelindo I tengah mengembangkan terminal petikemas Belawan tahap II dan pelebaran serta pendalaman alur di pelabuhan tersebut. Pelindo I akan melakukan pelebaran alur maupun menambah kedalaman hingga 14 meter. Saat ini, kedalaman pelabuhan Belawan hanya 9,8 meter. Dengan penambahan kedalaman di pelabuhan Belawan maka kapal berukuran 2.500 DWT (Dead Weight Tonnage) bisa sandar. (ant/dk)