Isi Perut Ikan Tercemar Limbah Plastik

Sejumlah pekerja menyortir ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Kamis (30/3). Hasil tangkapan nelayan setempat mulai melimpah sejak sepekan terakhir seiring membaiknya cuaca di perairan Selat Malaka. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/pd/17.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sebagian kondisi ikan di Indonesia telah tercemar plastik. “Perut ikan hampir 22 persen isinya plastik,” kata Luhut.

Hal ini diungkapkannya, saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Rabu (5/4). Luhut mengatakan temuan lim­­bah plastik di dalam tubuh ikan yang dikonsumsi manusia itu, hasil dari penelitian di Makasar, Sulawesi Selatan. Temuan tersebut membuktikan bahwa laut di Indonesia, sudah tercemar. Terutama pencemaran limbah sampah.

Menurutnya, ikan diperairan Indonesia telah memakan plastik yang dibuang oleh manusia. Apalagi, kata Luhut, menurut penelitian plastik bisa mencair dimakan plan­ton. Dan planton menjadi ma­kanan ikan di laut. “Hasil riset di Makasar membuktikan itu,” kata Luhut.

Namun, Luhut mengatakan ada wilayah yang lebih parah pen­cemaran limbah plastiknya yang terdapat pada tubuh ikan, yakni California, Amerika Serikat. “Di sana pencemaran limbah plastik di tubuh ikan mencapai 62 persen.”

Lebih jauh, ia menuturkan sampah bekas plastik di Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia, setelah Cina. Sampah tersebut jika tidak diolah bakal membahayakan manusia.

“Salah satunya itu. Ikan yang sudah terkontaminasi plastik sangat berbahaya bagi manusia. Terutama ibu hamil,” ujarnya. “Dampaknya bisa sampai memengaruhi genetik sam­pai jantung, kalau ikan terkon­taminasi plastik.”

Untuk melihat sejauh mana sampah telah mengkontaminasi per­airan di Indonesia, pemerintah te­lah melakukan penelitian di 15 kota. “Masih berjalan penelitiannya.” (tc)

Close Ads X
Close Ads X