Tanah Datar | Jurnal Asia
Arvin Moazemi Goudarzi mengambil alih yellow jersey atau pemegang klasemen umum Tour de Singkarak (TDS) 2015 dari Amir Zargari setelah pada etape enam dari Bukittinggi menuju Istano Basa Pagaruyung Tanah Datar mampu finis di urutan kedua, Kamis (8/10).
Dengan posisi tersebut, pebalap dari Pishgaman Giant Team Iran ini menggeser rekan satu timnya yang sejak etape dua memimpin kejuaraan balap sepeda internasional yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata itu. Amir Zargari bahkan tergeser hingga posisi ketiga.
Pebalap berusia 25 tahun tersebut hingga etape enam ini mengumpulkan total catatan waktu 20:12:38 atau unggul 25 detik dengan rekan Rahim Emami. Sedangkan Amir Zargari yang merupakan juara bertahan kejuaraan ini membukukan waktu 20:14:20.
Arvin mengaku hasil yang diraih pada etape enam kejuaraan dengan total hadiah Rp2,5 miliar ini merupakan buah dari kerja sama tim yang solid. Bahkan dirinya bersama dengan pebalap satu timnya yang lain mampu mendorong Hossein Askari untuk menjadi yang tercepat di etape ini.
“Sejak awal kami bersama tim terus berusaha mempertahankan posisi. Kerja sama tim terus kami lakukan hingga finis disini (Istano Basa Pagaruyung),” kata Arvin Moazemi Goudarzi usai menyelesaikan perlombaan.
Pebalap dengan nomor 136 sejak etape awal terus konsisten dipapan atas klasemen meski hingga saat ini belum mampu menjadi juara etape. Bahkan, Arvin cukup konsisten dalam mengejar jersey lain yaitu Polkadot jersey atau lebih dikenal dengan predikat raja tanjakan.
Saat ini Arvin juga memegang predikat raja tanjakan karena hingga etape enam ini mampu mengumpulkan 77 poin. Diposisi dua ada nama Ahad Kazemi Sarai dari Tabriz Petrochemical Team dengan 52 poin dan ketiga diisi pebalap Pishgaman lainnya yaitu Rahim Emami dengan 29 poin. “Hasil yang kami raih karena konsistensi. Termasuk saat mengumpulkan poin KOM (king of mountain). Itu salah satu kuncinya,” kata Arvin menegaskan.
Sementara itu untuk pemegang green jersey atau raja sprint juga terjadi perubahan. Mark John Lexer Galedo dari 7 Eleven Filipina yang perkasa sejak etape kedua harus merelakan posisinya diambilalih oleh pemenang etape delapan dari Pishgaman Giant Team, Hossein Askari. Hingga etap ini mampu membukukan 14 poin disusul rekan satu timnya, Arvin Moazemi dengan 13 poin.
Keperkasaan Pishgaman ini bisa dipastikan akan terus berlangsung disisa etape meski saat ini terus mendapatkan tekanan dari tim asal Iran lainnya, yaitu Tabriz Petrochemical Team. Selain itu juga diganggu oleh pebalap Kinan Cycling Team maupun Bridgestone Anchor Cycling Team yang keduanya dari Jepang.
Jika dilihat karakteristik etape tujuh dari Pasaman menuju Pasaman Barat, Jumat (9/10) yaitu lintasan datar serta terdapat beberapa titik king of mountain (KOM), maka sang penguasa klasemen sementara TDS 2015 kemungkinan besar akan sulit untuk dikalahkan.
Rebut Orange Jersey
Sementara itu, Dadi Suryadi akhirnya mampu merebut Orange Jersey di Etape 6 Tour de Singkarak. Dia kini jadi pebalap terbaik Indonesia dan ASEAN. Dadi sebelumnya memang berambisi mendapatkan Orange Jersey, setelah memiliki Red White Jersey lebih dahulu. Usai gagal di Etape 5 kemarin, misi itu berhasil diwujudkannya pada Etape 6, Kamis (7/10).
Dadi saat ini jadi pebalap ASEAN tercepat dengan akumulasi waktu 20 jam 28 menit 26 detik. Dia unggul lima menit tiga detik dari Marcelo Felipe, pebalap Filipina yang membela 7 Eleven Roadbike, di posisi dua.
Sementara itu, Arvin Moazemi Goudarzi mampu mempertahankan gelar Raja Tanjakan atau Jersey Polkadot. Di sisi lain, titel jawara Sprint kini beralih ke Hossein Askari dan merebut Green Jersey dari Mark John Lexer Galedo. Etape enam berjarak 116 km, dengan start di Jam Gadang Bukittinggi dan finis di Istano Basa Pagaruyung Tanah Datar.
(ant-dc)