Tak Sekadar Mengantar dari Balik Pagar

Murid SD mengantre bersalaman dengan gurunya saat hari pertama masuk sekolah di SDN Simomulyo V, Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/7). Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2016/2017. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pd/16
Murid SD mengantre bersalaman dengan gurunya saat hari pertama masuk sekolah di SDN Simomulyo V, Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/7). Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2016/2017. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pd/16

Oleh :Indriani
Puluhan guru berbaris rapi menyambut anak-anak yang diantar oleh orang tuanya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Polisi I Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin pagi. “Silahkan masuk bu,” ujar seorang guru saat melihat orang tua murid yang ragu-ragu mengantarkan anaknya pada hari pertama sekolah (HPS).

Suasana HPS pada tahun ini pun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya, para orang tua hanya mengantar dari balik pagar, tapi sekarang ikut masuk ke kelas dan bertemu dengan gurunya.

Para orang tua pun tak sekadar berkenalan dengan sosok yang akan mendidik anaknya, tetapi juga menitipkan anaknya untuk dididik. Seorang orang tua murid, Tina (39), mengaku sudah datang ke sekolah sejak pukul 05.30 WIB. Tina mengantar anaknya, Rafael yang baru duduk di kelas satu. “Kasihan masa dilepas sendiri anaknya. Nanti kalau sudah terbiasa, mungkin akan dilepas,” ucap Tina.

Tina mengaku bersemangat mengantarkan anaknya, meskipun turut membawa anaknya (adik Rafaek) yang masih berumur lima bulan ke sekolah. Dia menambahkan interaksi antara guru dan murid yang baik, akan menciptakan komunikasi yang baik di antara keduanya. “Semuanya demi anak juga. Menurut saya ini bagus,” ujar Tina.

Semua itu berawal, dari surat edaran nomor 4/2016 tentang HPS yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Dalam surat edaran tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengimbau masyarakat untuk mengantarkan anaknya pada HPS. Tujuannya untuk mendorong tumbuhnya iklim pembelajaran yang positif dan menyenangkan.

HPS dijadikan kesempatan untuk mendorong interaksi antara orang tua dan guru di sekolah untuk menjamin komitmen bersama dalam mengawal pendidikan anak setahun ke depan. Surat tersebut juga berisi imbauan kepada instansi pemerintah dan swasta untuk memberikan dispensasi pada karyawannya untuk mengantarkan anak ke sekolah.

“HPS menjadi sarana untuk membangun komunikasi, orang tua berkesempatan menjelaskan mengenai hal khusus yang diperhatikan, di sisi lain guru juga berkesempatan untuk menjelaskan mengenai arah pendidikan ke depannya,” ujar Anies Baswedan.

Pada hari itu, guru dan orang tua bisa saling bertukar nomor telepon dan berinteraksi. Mendikbud berharap melalui interaksi itu dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.
“Mengantar anak pada Hari Pertama Sekolah (HPS) dapat menjadi perayaan bagi semuanya. Kami bersyukur, Republik ini bersahabat dengan keluarga.” Anies menambahkan bahwa pendidikan merupakan kolaborasi antara pendidik di rumah dan pendidik di sekolah. Kolaborasi keduanya hanya bisa terjadi jika ada komunikasi.

“Kami berterimakasih kepada kepala daerah, pemimpin perusahaan yang telah mengizinkan pegawainya untuk mengantarkan anaknya sekolah. Kami juga mengapresiasi khusus satu profesi yang tidak mengantarkan anaknya ke sekolah yakni para guru. Mereka justru berada di sekolah menyambut anak bangsa,” terang Anies.

Melalui surat edaran itu, Kemdikbud memperdalam keterikatan orang tua dengan sekolah karena selama ini orang tua ke sekolah saat pembagian rapor atau saat perpisahan. Padahal, interaksi yang baik antara guru dan orang tua dapat memecahkan persoalan murid di sekolah.

Aktif Anies menjelaskan partisipasi aktif orang tua mengantar anak pada HPS membantu memastikan bahwa masa orientasi siswa di sekolah telah sesuai dengan imbauan yakni dilakukan untuk mendidik dan tanpa kekerasan.

Program pengenalan sekolah yang sepenuhnya dilakukan oleh guru diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni melihat potensi dan minat anak, menjelaskan proses pendidikan dan ekstrakurikuler yang disediakan sekolah, serta mengenalkan lingkungan sekolah secara umum.

“Praktik perploncoan menjadi fokus kami. Kalau ada kepala sekolah yang sampai melakukan itu akan ada sanksi mutasi, bahkan pemberhentian,” ancam Anies. Kemendikbud tidak hanya mengeluarkan aturan orang tua wajib mengantar anaknya ke sekolah di hari perdana. Tetapi Kemendikbud juga mewajibkan sekolah melaksanakan upacara bendera setiap Senin. Selama ini menurut Pranata, upacara hanya dilakukan di tanggal 17 saja atau sekali dalam sebulan.

Berlanjut Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rasidi berharap gerakan harus bisa terus dilanjutkan ke depannya dengan dialog dan pertemuan dengan wali kelas.

Unifah menjelaskan gerakan itu membuat orang tua memahami lingkungan sekolah. Dialog antara orangtua dan sekolah mampu menumbuhkan rasa saling pengertian. “Apalagi saat menghadapi masalah antara anak dan guru di masa mendatang.

” Pemerhati pendidikan Donie Koesoema mengatakan gerakan mengantar anak sekolah pada hari pertama masuk sekolah harus ditindaklanjuti dengan pelibatan orang tua di sekolah. “Gerakan mengantar anak ke sekolah merupakan awal yang bagus dalam proses pelibatan orang tua di sekolah,” kata Donie.

Menurut Doni, gerakan tersebut juga sebagai bagian dari komitmen orang tua untuk terlibat dalam proses pendidikan anak di sekolah. “Gerakan ini harus ditindaklanjuti dengan pelibatan orang tua di sekolah. Sekolah pun harus terbuka, jika selama ini keterbukaan sekolah hanya sebatas biaya, namun sekarang harus diubah dengan pelibatan orang tua,” tambah Donie.

Tujuan dari pelibatan orang tua di sekolah ini untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru, maka berbagai permasalahan yang terjadi pada anak bisa diselesaikan. Selama ini, pelibatan orang tua di sekolah telah terjadi namun belum menjadi gerakan nasional. Oleh karena itu, Doeni menyampaikan penghargaan pada Mendikbud yang mempelopori gerakan tersebut.

Close Ads X
Close Ads X