Daun kering ternyata tidak sekadar sampah. Setidaknya, apa yang dilakukan peternak Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dapat menjadi contoh. Mereka mengembangkan pakan ternak alternatif yakni limbah daun kering dengan cara fermentasi. Bahan pakan ternak alternatif daun kering mudah dicari di lingkungan peternak, seperti daun jati kering, daun bambu kering, kulit kacang, kulit ketela, bonggol jagung, dan batang pisang.
Cara pembuatan pakan alternatif ini sangat mudah pembuatannya. Setiap satu tong daun kering yang dicampur dengan bekatu dan tetes tebu yang difermentasi selama satu minggu, akan menjadi pakan ternak yang proteinnya sangat tinggi. Pakan ternak alternatif itu cocok untuk meningkatkan protein untuk ternak, sehingga ternak mereka cepat berkembang dengan baik.
Seorang peternak kambing di Wonosari Bambang mengaku bersama kelompok peternak Karang Tengah mengembangkan pakan ternak alternatif atau organik. Ide membuat pakan organik berawal saat sulitanya mendapatkan pakan pada musim kemarau.
Selain sulit, katanya, harga pakan cukup mahal, sehingga dirinya berinisiatif membuat pakan organik berbahan baku daun kering, pelepah pisang, dan kulit ketela atau jambal yang banyak dijumpai di lingkungan setempat.
“Pakan ternak organik ini sangat mudah pembuatannya. Biaya yang kami keluarkan juga sangat sedikit. Selain itu, pakan ternak organik mampu membuat berat kambing semakin berbobot,” kata Bambang.
Ia mengatakan, pakan organik dibuat dengan cara fermentasi, sehingga menghasilkan pakan ternak organik yang ramah lingkungan karena tanpa bahan kimia. (int)
Limbah Daun Kering jadi Pakan Fermentasi
Posted 03 Sep 2014 10:03, 1.778 views