Pohon lontar merupakan tumbuhan berbiji satu, pohon lontar dapat di jumpai di daerah Sulawesi Selatan, pohon ini tumbuh dengan baik di daerah pesisir seperti di Kabupaten Jeneponto. Pohon lontar berbuah sepanjang tahun.
Hampir seluruh bagian dari lontar ini dapat dimanfaatkan seperti daunnya dapat dibuat bahan kerajinan berbentuk anyaman (tikar, bakul, alat musik, kipas, songkok), pada zaman dahulu daun lontar digunakan sebagai kertas untuk menulis naskah aksara lontara.
Buahnya dapatlah dimakan saat masih muda daging buahnya kenyal dan rasanya manis hampir mirip kelapa muda (bahan campuran es buah), buah lontar pun kadang diikut sertakan saat pesta pernikahan sebagai pelengkap dari erang-erang bunting. Di Sulawesi sendiri kita dapat menjumpai buah ini di dijual daerah Jeneponto yang sudah kemas dalam kantong plastik.
Pada pohon lontar mengeluarkan nira yang dapat diolah menjadi gula. Dan dapat diolah menjadi ballo, semacam minuman yang fragmentasi yang mengandung alkohol. Sedangkan untuk batangnya dapat dibuat menjadi bahan bangunan seperti balok/tiang atau papan kerap dipergunakan untuk membuat rumah atau jembatan dan alat perabot rumah tangga.
Pohon lontar dapat bertahan hidup sampai 100 tahun lebih, dengan tinggi pohonnya dapat mencapai hingga 15-25 meter. Daunnya meruncing dan berwarna hijau saat masih muda dan akan berubah warna putih kekuningan saat kering. Pohon lontar dapat tumbuh di daerah kering, di Indonesia sendiri pohon lontar atau siwalan banyak dijumpai di bagian timur pulau Jawa, Bali, Madura NTB dan NTT. (int)