Bandar Pulau – Asian Agri berupaya menekan angka kecelakaan kerja seminimal mungkin dengan terus menggelar berbagai pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja khusus di seluruh unit bisnisnya secara berkala.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu fokus utama Asian Agri. Berbagai upaya dilakukan dilakukan untuk menekan angka kecelakaan kerja. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar berbagai pelatihan K3 Khusus di seluruh unit bisnis Asian Agri secara berkala.
Untuk itu, Asian Agri kembali menggelar Training Investigasi Kecelakaan Kerja untuk wilayah Sumatera Utara di salah satu unit bisnis yakni PT. Gunung Melayu yang berlokasi di Kantor Kebun Sentral Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara, baru-baru ini.
Peserta pelatihan berasal dari seluruh unit bisnis Asian Agri, yang beroperasi di Sumatera Utara. Adapun Training tersebut dibawakan oleh salah satu Direktur Asosiasi Profesi Keselamatan di Indonesia (APKPI) Edy Saptono.
Training tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya. “Dengan adanya pelatihan investigasi kecelakaan merupakan rangkaian pelengkap dari pelatihan terdahulu antara lain HIRADC, Inspeksi dan Observasi yang efektif.
Diharapkan dengan kelengkapan pelatihan ini para pengawas, AK3U maupun P2K3 dapat melakukan investigasi kecelakaan kerja dan menentukan akar masalah dan penanganannya di unit masing-masing agar meminimalkan kecelakaan dengan pengendalian resiko yang dipahami secara baik di lapangan.” ujar Head Sustainability Operation & CSR Asian Agri, Welly Pardede di Kebun Sentral.
Pelatihan yang diikuti 42 orang peserta adalah seluruh ahli K3U yang berasal dari masing – masing kebun dan pabrik, dokter dan perawat. Adapun tema yang diangkat adalah investigasi kecelakaan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) Asian Agri.
Peningkatan kompetensi AK3U adalah hal utama yang menjadi perhatian manajemen mengingat komitmen perusahaan terhadap “sustainability” atau keberlanjutan sangat kuat.
“Pelatihan investigasi kecelakaan bertujuan agar peserta mampu memahami bagaimana terjadinya kecelakaan, memahami tata cara investigasi kecelakaan yang tepat lalu melakukan investigasi kecelakaan dengan tepat dan menentukan penyebab kecelakaan berdasarkan kronologis dan menentukan tindakan perbaikan yang tepat. Dengan demikian diharapkan pengendalian resiko di lapangan semakin tepat sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan. ” ujar Edy Saptono.
Anisa Handayani selaku PJS Koordinator AK3U Asian Agri menegaskan, aspek K3 merupakan aspek yang paling penting dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
“Pelatihan ini bertujuan mengisi dan meningkatkan kompetensi AK3U lebih mendalam, sehingga dapat melakukan investigasi terhadap kecelakaan dan membuat tindakan preventive sesuai dengan akar masalah yang disimpulkan sehingga kejadian tersebut tidak berulang kembali.” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Anisa juga menegaskan, manajemen sudah mengingatkan agar manajemen kebun serta pabrik secara keseluruhan harus menjadi garda terdepan untuk mengawal budaya ‘safety leadership’. Manajemen menilai pelatihan K3 adalah salah satu kegiatan perusahaan agar tercipta kesamaan persepsi dari seluruh pimpinan unit. (isvan-rel)